SEBUAH rangkuman pembicaraan telepon antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelesky, menunjukkan Trump meminta minta agar pejabat Ukraina menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Pihak Demokrat mengatakan, rangkuman yang dirilis oleh Gedung Putih mengkonfirmasi kecurigaan bahwa presiden menjalankan kebijakan luar negeri untuk meraih keuntungan politik bagi dirinya. Namun Presiden Trump menepis pendapat bahwa yang dilakukannya tidak wajar.
Beberapa anggota Republik di Kongres juga membela presiden pada Rabu (25/9), dengan mengatakan rangkuman itu tidak menunjukkan hal-hal yang memberatkan presiden.
Trump mengatakan, dia mendukung usaha pemimpin Ukraina itu untuk memerangi korupsi besar-besaran, dan sekali lagi menekankan tuduhannya terhadap Biden dan putranya, Hunter. Hal tersebut diungkapkan Trump kepada kepada reporter usai pertemuan bilateral dengan Zelensky di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Rabu siang,
“Saya rasa Anda sudah baca semuanya,” kata Zlensky ketika ditanya apakah Trump menekan dirinya untuk menyelidiki mantan Wapres Joe Biden dan putranya. Namun ia mengatakan tidak mau terlibat dalam proses pemilihan Amerika.
Menurut rangkuman itu, Trump minta Zelensky untuk menyelidiki apakah kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden menghentikan penyelidikan terhadap sebuah perusahaan Ukraina yang mempekerjakan putranya.
Sejauh ini pemerintahan Trump tidak menyediakan bukti adanya kesalahan yang dilakukan oleh Joe Biden dan putranya. (*)










![Aksi #GejayanMemanggil dari ribuan mahasiswa di Yogyakarta berlangsung damai dan massa aksi membubarkan diri usai menggelar unjuk rasa di Simpang Tiga Colombo, Sleman pada Senin, 23 September 2019, mengusung 7 tuntutan kepada pemerintah dan DPR RI. [Sp/Fuska Sani Evani] ( Foto: Suara Pembaruan / Fuska Sani Evani )](https://www.beritaradar.com/wp-content/uploads/2019/09/1569254475-700x350.jpg)

