Beredar Kabar Perselisihan Marinir dan Brimob, Panglima TNI Angkat Suara

JAKARTA-Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membantah kabar adanya perselisihan antara personel Marinir TNI Angkatan Laut (AL) dengan personel Brimob Polri yang hendak menangkap perusuh yang masuk ke Wisma Perwira Tinggi TNI AL Lumba-Lumba, Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (25/9) malam.

Menurutnya, TNI solid membantu dan mendukung Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

“Seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa TNI mendukung, membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam tugas keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Hadi di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (26/9).

Hadi menuturkan tidak ada bentrok antara Marinir TNI AL dengan Brimob Polri di Wisma Pati TNI AL sebagaimana video yang beredar di media sosial. Ia justru menyampaikan Marinir TNI AL mampu memukul mundur perusuh sampai ke kawasan Senayan atau Bendungan Hilir.

Terkait dengan adanya gas air mata milik Brimob Polri yang masuk ke Wisma Lumba-Lumba, ia menilai hal tersebut merupakan hal biasa. Sebab, ia mengaku gas air mata juga pernah masuk ke kantornya yang ada di Medan Merdeka Barat.

“Gas air mata hampir masuk ke halaman belakang, sama halnya dengan yang di Mes Lumba-lumba,” ujar Hadi.

Tindakan Marinir TNI AL memukul mundur perusuh, kata dia, dilakukan karena Wisma Pati TNI AL merupakan kawasan yang bebas dari kegiatan unjuk rasa.

“Sesuai dengan UU bahwa pengunjuk rasa tidak boleh masuk ke instansi militer termasuk di wilayah Wisma Lumba-Lumba tersebut. Kebetulan Mes Lumba-Lumba tersebut juga dijaga oleh satu pleton Marinir yang bertugas untuk menjaga keamanan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hadi kembali menyampaikan TNI tidak memiliki permasalahan dengan Polri sampai saat ini dalam mengamankan kawasan kritis, salah satunya Mes Lumba-Lumba.

“Hari ini kami terus melaksanakan dukungan pengamanan kepada Polri di enam titik dan semuanya dilakukan sesuai dengan SOP dan peraturan yang ada,” ujarnya.

Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto menilai ada pihak yang hendak mengadu domba TNI-Polri. Ia menyebut niat mengadu domba itu sudah ada sejak dahulu.

Wiranto mengatakan TNI dan Polri merupakan satu perangkat keamanan untuk membela negara yang didasarkan Tribrata, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit.

“Jadi, kalau ada pihak-pihak yang sekarang melemparkan hoaks provokasi bahwa seakan-akan ada benturan, seakan-akan tidak kekompakan, ini memang diusahakan seperti itu,” ujar Wiranto. (*)

Tinggalkan Balasan