Aksi Demo DPR Berujung Rusuh, Stasiun Palmerah Ditutup

JAKARTA-PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menutup Stasiun Palmerah, buntut aksi demo di sekitar gedung DPR RI yang berujung rusuh, Senin (30/9).

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan rekayasa pola operasi KRL untuk lintas Tanah Abang-Serpong/Parung Panjang/Maja/Rangkas Bitung PP telah diberlakukan. 

“Rekayasa ini dilakukan mengingat KRL tidak dapat melintas di jalur antara Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Palmerah, karena sejumlah lokasi di sepanjang jalur tersebut dipenuhi kerumunan massa,” kata Anne dalam keterangan tertulisnya. 

Untuk menyesuaikan dengan rekayasa operasi ini, ia menuturkan penjualan tiket di Stasiun Palmerah pun ditutup. Rekayasa ini berlaku sejak pukul 16.55 WIB. 

Anne mengimbau agar penumpang KRL naik kereta langsung dari Stasiun Kebayoran. “Pengguna KRL dengan tujuan arah Serpong/Parung Panjang/Maja/Rangkas Bitung, kami imbau untuk naik KRL langsung dari Stasiun Kebayoran,” jelasnya. 

Sekadar informasi, massa berunjuk rasa menolak pengesahan UU KPK dan juga rencana pengesahan sejumlah Rancangan Undang-undang (RUU) yang dianggap bermasalah. Di antaranya, RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RUU Minerba. 

Awalnya, massa memadati sejumlah lokasi di sekitar DPR sejak pukul 13.00 WIB. Massa terdiri dari berbagai elemen mulai dari pelajar, mahasiswa, buruh, dan aktivis.

Menjelang sore, kerusuhan mulai terjadi. Sekitar pukul 17.00 WIB, ruas jalan Palmerah Timur arah Permata Hijau lumpuh setelah massa demonstran membanjiri kawasan itu untuk menghindari efek gas air mata yang ditembakkan oleh aparat di kawasan Slipi (*)

Tinggalkan Balasan