Ratusan Ikan Mati karena Ledakan, Bukan Pertanda Tsunami

JAKARTA-Informasi tentang ratusan ikan mati di pesisir Pantai Ambon belakangan ini ramai dibahas di media sosial. Kabar itu beredar dengan narasi yang meresahkan. Salah satunya menyebutkan bahwa fenomena itu menjadi salah satu pertanda terjadinya bencana tsunami.

Isu liar itu lebih dulu beredar melalui pesan berantai WhatsApp, kemudian menyebar di beberapa grup Facebook. ”Beta cuman mau memberikan himbauan saja kalau ada isu tentang tsunami di maluku. Ibu harus menjaga diri dan keluarga sebab disini su ada tanda-tanda entah ini bagaimana. Ombak besar dan ikan ikan disini mati terdampar di pantai,” begitu penggalan narasi yang disebar ulang pemilik akun Shantii Shaid (fb.com/zaa.shanty) pada 16 September 2019.

Kabar tersebut juga diunggah akun Vitojunavi Ilena (fb.com/violentamolly.violentamolly) dengan menyertakan video kurang dari satu detik. Tampak puluhan ekor ikan mati dan terdampar di pesisir pantai. Benarkah peristiwa itu bisa dikategorikan pertanda tsunami?

Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Ambon bersama balai karantina, balai pengawasan, dan balai riset perikanan ternyata sudah merespons kabar itu. Mereka langsung meninjau tempat ditemukannya ikan-ikan mati seperti di media sosial. Lokasinya berada di Pantai Leihari dan Rutong.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Ambon Steiven Bernhard Patty mengungkapkan, pihaknya mengambil bangkai ikan dari beberapa lokasi, kemudian membawanya ke laboratorium balai karantina. ”Berdasar hasil penelitian, dugaan sementara ikan-ikan itu mati karena faktor getaran atau ledakan yang cukup kuat,” jelasnya.

Menurut Patty, ada kerusakan struktur dan pendarahan di sekitar tulang ikan. Hal itu terjadi apabila ada getaran cukup kuat di daerah kedalaman,” imbuhnya. Anda dapat membaca dan melihat fotonya di bit.ly/KerusakanTulang.

Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara juga memberitakan kejadian tersebut. Judulnya, BMKG minta warga Ambon tak terpancing isu tsunami terkait ikan mati. Imbauan itu diungkapkan Kepala Seksi Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Ambon Andi Ashar.

”Jangan mudah terpancing isu menyesatkan yang menyatakan Ambon akan dilanda tsunami. Hal itu tidak benar,” tegasnya. Dia menambahkan, fenomena ditemukan ikan mati dalam jumlah banyak tidak ada hubungan dengan tsunami. Menurut dia, belum pernah ada gempa yang memicu tsunami ditandai dengan ratusan ikan yang mati.

Andi juga mengimbau masyarakat memahami sebab terjadinya tsunami. Misalnya, gempa di kedalaman 0 hingga 30 kilometer. Lalu, letusan dari gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan gempa vulkanik. ”Penyebab utama tsunami itu 80 hingga 90 persen adalah gempa,” ujarnya. Anda dapat membaca berita itu di bit.ly/BukanPenyebabTsunami.

FAKTA

Ratusan ikan mati dan terdampar di pesisir Ambon sebagai pertanda tsunami adalah klaim yang salah. Kematian ratusan ikan itu disebabkan ledakan di dalam laut. (*)

Tinggalkan Balasan