Akun Youtube DPR RI Menghilang Usai Live Judi Online!

CIREBON, BERITARADAR.COM – Setelah mengalami insiden penyiaran ilegal dan live streaming perjudian slot, akun YouTube DPR RI (@DPRRIOfficial) telah menghilang.

Ketika kita akses pada pukul 11.55 WIB, tertera di halaman utama sebagai berikut: “Halaman ini tidak tersedia. Kami mohon maaf. Coba telusuri yang lain.”

Hingga saat ini, DPR RI belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden ini. Seperti yang telah beredar di media sosial, akun YouTube DPR RI telah mengalami peretasan pada Rabu (6/9/2023) pagi.

Akun Youtube DPR RI tepatnya di halaman utama Channel YouTube DPR RI (@DPRRIOfficial) menampilkan 4 video live streaming perjudian slot. Salah satu video tersebut bahkan tengah ditonton oleh 3.700 orang.

Akun Youtube DPR RI Live Judi Online
Akun Youtube DPR RI Live Judi Online. FOTO: ISTIMEWA/BERITARADAR.COM

Selain menyiarkan video live streaming perjudian slot, gambar avatar kanal DPR RI juga telah berganti menjadi logo perjudian Slot Baris.

Setelah mengetahui bahwa akun youtubenya terkena hack, pihak mereka pun melaporkannya ke google, seperti yang akan kita bahas pada artikel berikut.

DPR RI Melakukan Tindakan ini Usai Akun Youtubenya Kena Hack

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar, mengakui bahwa akun YouTube DPR telah mengalami peretasan oleh pihak yang tidak mereka kenal. Setjen DPR telah menglaporkan insiden peretasan ini kepada Google.

“Saat ini, terlihat bahwa akun media sosial YouTube DPR telah mengalami ‘hack’, yaitu ada pihak lain yang telah mengakses akun YouTube DPR dan memposting video perjudian online,” ungkap Indra dalam pernyataannya kepada media pada Rabu (6/9/2023).

Indra menjelaskan bahwa langkah pertama yang mereka ambil sejak pagi hari adalah menghubungi Google Indonesia untuk melakukan pemulihan atau recovery akun YouTube DPR.

Google Indonesia, katanya, telah meneruskan permintaan ini ke pusat Google agar akun tersebut dapat kembali seperti semula.

Selama proses ini berlangsung, tim IT internal Setjen juga telah melakukan upaya pemulihan secara manual melalui sistem Google secara mandiri,” ujarnya.

Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah mengirim tim untuk menyelidiki peristiwa ini.

“Tim CSIRT (Computer Security Incident Response Team) Direktorat Tindak Pidana Siber sudah turun untuk melakukan penyelidikan terkait kejadian ini,” ungkap Direktur Tipidsiber Bareskrim, Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, kepada wartawan pada Rabu (6/9/2023).