Aitana Bonmati Bukan Bon Cabe Jadi Pemain Terbaik di Piala Dunia Wanita 2023 oleh FIFA

CIREBON, BERITARADAR – FIFA Technical Study Group memberikan penghargaan kepada Aitana Bonmati yang telah menjadi pemain terbaik Piala Dunia Wanita 2023.

Australia menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023 dari babak gugur hingga ke finalnya, yang terselenggarakan pada Minggu, 20 Agustus 2023.

Spanyol berhasil meraih gelar juara Piala Dunia Wanita 2023 dan untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Inggris dengan skor 1-0 pada laga final.

Olga Carmona sendiri menjadi pahlawan karena mencetak gol di menit ke-29 pada saat Final Piala Dunia Wanita 2023.

Jadi seusai pertandingan tersebut, FIFA Technical Study Group memberikan penghargaan kepada Olga Carmona sebagai pemain terbaik pada pertandingan ini.

Namun, ternyata FIFA Technical Study Group juga memberikan dua penghargaan prestisius lain kepada pemain Spanyol.

Aitana Bonmati Dapat Penghargaan Pemain Terbaik

Gelandang Aitana Bonmati mendapatkan penghargaan Golden Ball sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia Wanita 2023, berkat kontribusinya yang luar biasa bagi timnas wanita Spanyol.

Aitana Bonmati mendapatkan penghargaan ini setelah pertandingan Final Piala Dunia Wanita 2023 Inggris vs Spanyol berakhir.

Selama turnamen berlangsung selama satu bulan, mulai dari 20 Juli hingga 20 Agustus 2023, Aitana Bonmati telah berpartisipasi dalam tujuh pertandingan dan total waktu bermainnya mencapai 585 menit.

Gelandang yang juga andalan FC Barcelona Femeni ini berhasil mencetak tiga gol dan memberikan dua assist, dengan rata-rata melepaskan 2,7 tembakan per pertandingan dan persentase akurasi operan mencapai 87,2%.

Spanyol Raih Penghargaan Lainnya

Spanyol juga meraih penghargaan FIFA Young Player Award dari FIFA Technical Study Group. FIFA Technical Study Group tersebut memberikan kepada Salma Paralluelo.

Penghargaan FIFA Young Player Award ini merupakan penghargaan untuk pemain di bawah usia 21 tahun (sejak awal tahun kalender menjelang turnamen) yang menunjukkan performa impresif sepanjang kejuaraan.

Salma Paralluelo, yang baru berusia 19 tahun (kelahiran 13 November 2003), bermain dalam tujuh pertandingan di Australia dan Selandia Baru, dengan dua di antaranya sebagai starter.

Paralluelo mencetak dua gol dengan rata-rata tembakan ke gawang sebanyak 2,7 per pertandingan dan akurasi operan mencapai 79,1%.

Meskipun Paralluelo hanya mencetak dua gol, perannya juga sangat penting bagi Spanyol.

Salah satunya adalah gol penentu kemenangan La Roja atas Belanda dengan skor 2-1 pada menit ke-111 di perempat final.

Pada semifinal, Paralluelo mencetak gol pertama dalam kemenangan 2-1 (gol kedua dicetak oleh Carmona) Spanyol atas Swedia.

Penyerang timnas Jepang, Hinata Miyazawa, meraih Golden Boot setelah mencetak lima gol. Ia mengungguli Jill Roord (Belanda), Kadidiatou Diani (Prancis), Alexandra Popp (Jerman), dan Amanda Ilestedt (Swedia) yang masing-masing mencetak empat gol.

Dengan prestasinya ini, Miyazawa kini berada di barisan para top scorer Piala Dunia Wanita, seperti Michelle Akers (1991, 10 gol, Amerika Serikat), Ann Kristin Aarones (1995, 6 gol, Norwegia), Sun Wen dan Sissi (1999, 7 gol, Cina dan Brasil), Birgit Prinz (2003, 7 gol, Jerman), Marta Vieira (2007, 7 gol, Brasil), Homare Sawa (2011, 5 gol, Jepang), Celia Sasic (2015, 6 gol, Jerman), dan Megan Rapinoe (2019, 6 gol, Amerika Serikat).