Badai Dorian Merusak Bahama dan Ancam AS hingga Perusahaan Asuransi Rugi Rp 355 Miliar

BADAI Dorian menghantam wilayah Bahama pada Senin, 2 September 2019, waktu setempat. Tiga negara bagian di Amerika Serikat (AS) kini bersiap menghadapi badai yang masuk di kategori 5 (tertinggi) di skala badai Saffir-Simpson ini.

Di Bahama, sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia hingga Selasa (3/9) malam waktu setempat. “Diperkirakan, korban terus bertambah,” kata Perdana Menteri Bahama, Hubert Minnis, dikutip AFP.

Menurutnya, korban jiwa tersebut berasal dari Kepulauan Abaco di timur laut, yang terdampak paling parah akibat badai. Ia menyebut, kerusakan yang terjadi di sana “belum pernah terjadi sebelumnya”.

Di lokasi tersebut, Palang Merah Internasional memperkirakan, sekitar 13 ribu rumah rusak atau hancur akibat angina kencang yang disertai hujan deras.

Rekaman udara Pulau Great Abaco di Bahama yang disiarkan oleh CNN menunjukkan kerusakan parah terjadi secara merata. Terlihat ratusan rumah kehilangan atap dan mobil-mobil terbalik. Banjir di sepanjang jalan menghanyutkan puing yang berserakan.

Pemerintah Bahama saat ini telah menutup kawasan wisata dan mengevakuasi penduduk ke lokasi yang dianggap lebih aman.

Departemen Pembangunan Internasional Inggris akan mengirim tiga pakar kemanusiaan ke Bahama. Tim ini akan meninjau kemungkinan pemberian bantuan kemanusiaan pasca-badai Dorian.  

Saat ini, Badai Dorian bergerak dengan status masih berbahaya ke pantai timur Florida, Amerika Serikat. Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) memperkirakan, Badai Dorian bisa menyebabkan ombak setinggi 5 sampai 7 meter.

Mereka menyatakan kemungkinan badai itu bisa mencapai pantai timur Negara Bagian Florida Rabu (4/9) malam waktu setempat. Lantas, badai diperkirakan mengarah ke Georgia dan South Carolina. Pemerintah di ketiga negara bagian AS itu sudah memerintahkan warganya mengungsi ke lokasi yang lebih aman, dengan menghindari jalur badai.

Dilansir dari Reuters, sebagian wilayah Florida telah dievakuasi. “Dengan badai sebesar ini dapat menyebabkan kehancuran yang sangat besar. Jangan membahayakan diri Anda dengan menetap di suatu tempat selagi bisa menyelamatkan diri,” kata Gubernur Florida, Ron DeSantis.

Gubernur Carolina Selatan, Henry McMaster pun mewajibkan evakuasi pada delapan daerah pesisir. Sedangkan Gubernur Georgia Brian Kemp mewajibkannya di enam daerah pesisir mulai Senin (2/9) siang. Sebab, badai diperkirakan akan mengancam hingga lima hari ke depan. Badai Dorian tergolong siklon tropis atlantik.

Selain membahayakan nyawa dan menghancurkan ribuan rumah, analis UBS memprediksi perusahaan asuransi dapat merugi hingga USD 25 juta atau Rp 355 miliar (USD 1 = Rp 14.228). Kerugian itu menjadi yang terbesar bagi industri asuransi sejak 2017 demikian laporan Bloomberg.

Kerugian itu bisa membengkak hingga USD 40 miliar (Rp 569 miliar) jika Badai Dorian menerjang wilayah Florida di Amerika Serikat. Jutaan warga Florida juga sudah mendapat perintah evakuasi dari pemerintah.

Ketika Badai Maria menerjang pada tahun 2017, biaya asuransi yang diakibatkan adalah USD 25 juta. Namun, industri asuransi AS sempat bernapas lega karena sedikitnya bencana besar setelah Badai Maria.

Modal industri asuransi pun sempat meningkat hingga USD 30 miliar. Terjangan Badai Dorian pun diperkirakan UBS akan menguras modal tersebut.

Badai Dorian terbentuk dari gelombang tropis pada 24 Agustus di Atlantik Tengah. Siklon ini secara bertahap meningkat ketika bergerak menuju Antillen Kecil, sebelum menjadi badai pada 28 Agustus 2019.

Pada 31 Agustus, Dorian diintensifkan menjadi badai besar kategori 4 dan naik menjadi kategori 5 pada hari berikutnya. Di Bahama, Badai Dorian bertahan pada kategori 5 selama 185 menit dengan intensitas angin sebesar 295 kilometer per jam, dan tekanan sentral minimum mencapai 910 milibar (26,87 inHg).

Tinggalkan Balasan